Dari Tambang Menjadi Wisata: Menjelajahi Kampung Reklamasi Aik Jangkang di Bangka



Di Bangka, terdapat kawasan bekas tambang timah yang kini diubah menjadi destinasi pariwisata pertambangan. Tempat ini sangat cocok untuk liburan!

Destinasi tersebut bernama Kampung Reklamasi Aik Jangkang, yang terletak di Dusun Sinar Rembulan, Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Pulau Bangka. Dari kota Pangkalpinang, hanya dibutuhkan waktu 25 menit untuk mencapai kawasan ini.

Kawasan seluas 31 hektar ini dulunya merupakan area tambang milik PT Timah Tbk, namun kini telah disulap menjadi taman rekreasi keluarga dan agrowisata dengan berbagai fasilitas yang mendukung kebutuhan wisatawan.

Walaupun tempat wisata ini masih terbilang baru dibandingkan dengan destinasi lainnya di Bangka Belitung, Kampung Reklamasi Aik Jangkang kini mulai ramai dikunjungi. Di sini, pengunjung dapat menikmati beragam jenis tanaman dan buah-buahan, seperti sayuran hidroponik, peternakan ikan lele bioflok, serta berbagai penelitian tanaman.

Selain itu, terdapat juga area untuk melihat hewan langka yang dilestarikan di kandang, serta fasilitas untuk beristirahat dan tempat ibadah.

Salah seorang pengunjung, Dewi, mengungkapkan bahwa ia tertarik mengunjungi tempat ini karena rasa penasaran ingin melihat lahan bekas tambang yang kini telah menjadi tempat wisata. "Saya tahu dari media sosial, banyak yang membahas Kampung Reklamasi Aik Jangkang, jadi saya datang untuk melihatnya," ujarnya saat mengunjungi tempat tersebut.

Dewi menambahkan, meskipun pembangunan belum sepenuhnya selesai, ia merasa tempat ini cukup menarik dan bisa menjadi tujuan wisata keluarga di masa depan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Timah Tbk, Riza Pahlevi Tabrani, menjelaskan bahwa awalnya kawasan Aik Jangkang merupakan lahan tambang milik PT Timah. Namun, mereka melakukan reklamasi dengan menanam berbagai jenis tanaman, seperti buah-buahan, pelawan, dan ketapang. Sementara itu, kolong bekas tambang dimanfaatkan untuk budidaya ikan.

Riza menjelaskan bahwa kawasan ini dinamakan Kampung Reklamasi karena diharapkan dapat menjadi tujuan wisata setelah pembangunan selesai. Selain untuk budidaya ikan, kolong bekas tambang juga dikembangkan sebagai wisata air. Pengunjung dapat menikmati wisata air dan melihat habitat hewan langka yang dilestarikan di tempat ini.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hutan Mycelia Bandung: Wisata Malam yang Memikat Hati

Petualangan Tanpa Batas di Ketinggian, taman rekreasi Selecta di Malang

Batu Secret Zoo, Malang: Petualangan Satwa yang Menakjubkan